Minggu, 29 Maret 2020

Pengenalan RPL ( Rekayasa Perangkat Lunak )

PERANGKAT LUNAK
  Definisi Perangkat Lunak (PL) adalah:
Instruksi-instruksi program komputer yang ketika dijalankan menyediakan fitur-fitur, fungsi-fungsi dan kinerja yang dikehendaki
Struktur data yang memungkinkan programprogram memanipulasi informasi
Informasi deskriptif pada salinan tercetak dan bentuk-bentuk maya yang menggambarkan pengoperasian dan penggunaan program

  Kategori Perangkat Lunak
PL Sistem (System Software)
PL Aplikasi (Application Software)
PL Rekayasa/Ilmiah (Engineering/Scientific Software)
PL yang tertanam (Embedded Software)
PL Lini Produk (Product-Line Software)
PL Aplikasi Web (Web/Mobile Applications)
PL Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence Software)

  Jenis Perangkat Lunak Aplikasi
a. Stand-Alone Applications adalah contoh aplikasi seperti aplikasi office pada PC, program CAD, software manipulasi foto, dll
b. Interactive Transaction-Based Aapplications adalah aplikasi yang mengeksekusi pada komputer remote dan yang diakses oleh pengguna dari PC mereka sendiri atau terminal
c. Batch Processing Systems adalah sistem bisnis yang dirancang untuk memproses data input yang besar untuk membuat output yang sesuai. Contoh: sistem penagihan telepon, dan sistem pembayaran gaji.
d. Embedded Control Systems adalah sistem kontrol Perangkat Lunak yang mengontrol dan mengelola perangkat keras, atau sistem yang tertanam pada jenis sistem lain. Contoh: Perangkat Lunak yang mengontrol pengereman anti-lock mobil, dan software dalam oven microwave untuk mengontrol proses memasak.
e. Entertainment Systems adalah sistem yang terutama untuk penggunaan pribadi dan yang dimaksudkan untuk menghibur pengguna.
f. Systems for Modelling and Simulation adalah sistem yang dikembangkan untuk model proses fisik atau situasi, dengan banyak objek yang saling berinteraksi.
g. Data Collection Systems adalah sistem yang mengumpulkan data dari lingkungan mereka menggunakan satu set sensor dan mengirim data ke sistem lain untuk diproses
h. Systems of Systems adalah sistem yang terdiri dari sejumlah sistem PL lain.

  Kegagalan Perangkat Lunak

Faktor-faktor penyebab kegagalan Perangkat Lunak:
1. Meningkatnya tuntutan RPL membangun sistem yang lebih besar, sistem yang lebih kompleks menyebabkan tuntutan berubah. Sistem harus dibangun dan disampaikan lebih cepat, lebih besar, dan lebih kompleks. Sistem harus memiliki kemampuan baru yang sebelumnya dianggap mustahil.
2. Harapan yang rendah Hal ini relatif mudah untuk menulis program komputer tanpa menggunakan metode dan teknik RPL. Banyak Pengusaha yang tidak menggunakan metode RPL, akibatnya PL lebih mahal dan kurang dapat diandalkan.

REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)
RPL adalah disiplin teknik yang berkaitan dengan semua aspek produksi Perangkat Lunak (PL) dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan.
Aspek produksi RPL berkaitan dengan proses teknis dari pengembangan PL, manajemen proyek PL dan pengembangan alat-alat, metode, dan teori untuk mendukung produksi PL.
RPL merupakan aplikasi dari suatu pendekatan yang semantik, disiplin, dan dapat diukur pada pengembangan, operasi, dan perawatan PL.
  Perangkat Lunak (PL) dalam segala bentuk aplikasinya harus direkayasa, dengan alasan:
PL telah menyatu secara maya dengan setiap aspek dalam kehidupan
Kebutuhan IT yang sudah banyak dituntut oleh individu, bisnis dan pemerintah bertambah kompleks
Individu, bisnis, dan pemerintah mengandalkan PL untuk mengambil keputusan yang bersifat taktis dan strategis
Nilai aplikasi terus bertambah, kemungkinan jumlah pengguna dan usia PL akan bertambah.

  PROSES PERANGKAT LUNAK
Suatu proses merupakan sekumpulan aktivitas, aksi, dan tugas yang dijalankan ketika suatu produk kerja harus dibuat.
Sebuah proses PL adalah urutan kegiatan yang mengarah ke produksi produk software.
Empat kegiatan proses PL adalah: a.
a. Spesifikasi PL
b. Pengembangan PL
c. Software validasi
d. Software evolusi
Suatu aktivitas berupaya mencapai tujuan umum dan diterapkan tanpa memperhatikan lingkungan aplikasi, tanpa memperhatikan ukuran proyek, tanpa memperhatikan kompleksitas dan usaha, dan tanpa memperhatikan kekakuan dari RPL saat diterapkan.
Suatu tugas konsentrasi pada tujuan yang kecil tetapi terdefinisi dengan baik.
Kerangka kerja proses membangun dasar bagi proses RPL yang lengkap dengan cara mengidentifikasikan aktivitas kerangka kerja yang cocok untuk semua proses RPL.
Kerangka kerja proses mencakup sekumpulan akitivitas yang berperan sebagai penyangga dan cocok dengan keseluruhan proses PL.
Aktivitas kerangka kerja proses:
a. Komunikasi
b. Perencanaan
c. Pemodelan
d. Konstruksi
e. Penyerahan PL ke pelanggan/user
Aktivitas kerangka kerja proses RPL disempurnakan oleh aktivitas yang bertindak sebagai penyangga.
Kegiatan-kegiatan penyangga mencakup:
a. Penelusuran dan kendali proyek PL
b. Manajemen risiko
c. Penjaminan kualilitas PL
d. Tinjauan teknis
e. Pengukuran
f. Manajemen konfigurasi PL
g. Manajemen penggunaan ulang
h. Persiapan produk kerja dan produksi


  MITOS-MITOS PL
A. Mitos Manajemen
Mitos-1: Kita sudah memiliki buku yang standar dan prosedur untuk
   membangun PL.
Realita: Apakah buku tersebut mencerminkan praktek RPL modern, lengkap,
 dan dapat beradaptasi dengan keadaan yang dihadapi saat ini?
Mitos-2: Jika kita tertinggal dari jadwal yang telah ditetap-kan, kita dapat
menambah jumlah programmer dan akan memenuhi jadwal dengan cepat.
Realita: Menambah orang baru untuk proyek PL yang tertunda menyebabkan
 penyelesaian proyek PL tersebut mejadi semakin terlambat.
Mitos-3: Jika memutuskan untuk menyewa orang ketiga untuk mengerjakan
proyek PL, kita bisa sedikit lega karena PL dikerjakan oleh pihak ketiga.
Realita: Jika sebuah organisasi tidak dapat memahami cara mengelola dan
  mengendalikan proyek PL secara internal, maka organisasi tersebut
   akan bekerja lebih keras lagi ketika menyewa pihak ketiga.
B. Mitos Pelanggan
Mitos-1: Pernyataan tujuan umum sudah cukup untuk mulai menulis program, dan kita dapat membuat rinciannya nanti.
Realita: Pembuatan pernyataan kebutuhan yang komprehensif dan stabil tidak selalu dimungkinkan (tidak ambigu), tetapi perlu mengembangkan komunikasi yang efektif antara pengembang dan pelanggan.
Mitos-2: Kebutuhan PL terus menerus berubah, tetapi perubahan-perubahan dapat dengan mudah diakomodasi karena PL bersifat fleksibel.
Realita: Dampak perubahan beragam sesuai dengan waktu di mana perubahan diperkenalkan.

C. Mitos Praktisi
Mitos-1: Ketika kita menulis kode program dan menjalakannya, maka pekerjaan dianggap sudah selesai.
Realita: Semakin cepat kita mulai menulis ‘kode program’, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Mitos-2: Satu-satunya produk kerja untuk mencetak proyek PL yang berhasil adalah program yang sedang berjalan.
Realita: Sebuah produk kerja hanyalah sebagian kecil dari konfigurasi PL yang pada dasarnya mencakup banyak unsur RPL yang berhasil dan memberikan panduan bagi dukungan PL.
Mitos-3: RPL akan memaksa kita membuat dokumentasi yang berlebihan dan terkesan tidak penting, dan akan selalu menghambat kemajuan.
Realita: RPL merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk. Kualitas yang baik mengarah pada berkurangnya pekerjaan yang berulang-ulang sehingga pengiriman ke pelanggan akan lebih cepat.